Pembantu Perawan Yang Bertoket Besar
Pembantu Perawan Yang Bertoket Besar |
DominoQQ - ini terjadi ketika aku
kedatangan seorang pembantu montok. Pada waktu pertama kali dia masuk, aku
mulai tertarik melihat payudaranya yang montok, ingin rasanya aku meremasnya
dan memasukkan barangku ke miliknya. Kemudian setelah satu bulan berlalu aku mendapatkan
kesempatan, ketika itu badannya agak demam dan aku menawarkan diri untuk
menggosoknya dengan balsem yang aku punya.
Dia
pertama sich agak ragu, kemudian karena aku terus mendesak, dengan terpaksa dia
mengijinkan aku mengerokinya. Aku buka ritsluitingnya dan aku mulai
mengeroknya. “Boleh nggak kubuka BH kamu?” tanyaku waktu itu. “Untuk apa?”
tanyanya balik.
“Ya
supaya saya bisa ngerok kamu dan menggosok badan kamu dengan balsem.” jawabku
dan tanpa menanti jawaban serta ijinnya aku langsung buka BH-nya. “Gila…
payudaranya montok banget” kataku dalam batin ingin rasanya aku meremasnya,
kuperkirakan ukurannya minimal 36B, lama kelamaan aku tak tahan dan meremasnya
dan sialnya dia teriak “Jangan gitu”.
Pembantu Perawan Yang Bertoket Besar
Tapi
karena nafsu telah menguasai batok kepalaku, tak kuat lagi aku menghentikan
tanganku yang masih terus menggerayangi dadanya yang ranum menggairahkan itu.
Kemudian dia bangkit dari tempat tidur, membenahi pakaiannya dan keluar
kamarku, dia masuk ke kamarnya.
Setelah
cukup lama dan dia tertidur, aku coba memeriksa kamarnya dan kebetulan dia lupa
menguncinya, maka dengan leluasa aku dapat masuk dan menguncinya dari dalam.
Aku mendekatinya dan tampaknya dia hanya menggunakan BH dan CD saja dalam
tidurnya, entah mengapa. Aku mulai coba buka tali BH-nya, kucium bibirnya dan
sambil meremas dadanya yang 36B.
Tiba-tiba
dia terbangun “Tuan… saya akan berteriak bila Tuan tidak segera keluar dari
kamar ini”. katanya tiba-tiba dan sempat membuatku kaget, berani juga ini anak.
“Silakan saja kamu teriak, paling kamu kehilangan pekerjaanmu” jawabku enteng.
Dia mulai melemah dan tertunduk.
“Nah
begitu lebih bijaksana” kataku lagi sambil mulai meraih dadanya, kuremas
perlahan cukup lama, hingga dia mulai terbawa arus. “Heehh…” erangnya saat itu.
Aku mulai dengan membuka CD-nya dan tanpa basa-basi lagi hendak memasukkan
dalam liang kewanitaannya. “Tuan… jangan… hentikan” katanya tanpa aku tahu
maksudnya.
“Tuan,
jangan hentikan…” atau “Tuan, jangan…, hentikan…!” dua kalimat yang berbeda
arti hanya dapat diartikan dengan intonasi dan penekanan kata saat diucapkan.
Tanpa pikir lebih jauh karena barangku sudah siap tempur, aku pilih saja
alternatif pertama, yang maksudnya Tuan, jangan hentikan. Ya terus kalau maunya
jangan hentikan.
Aku
mulai paksa dia dengan menindihnya, dia sedikit berontak, berarti masih malu
dan penolakannya hanya basa-basi. Permainan permulaan dengan gaya tindih sampai
beberapa waktu baru kemudian aku perintahkan dia untuk nungging berpegangan
pada sisi ranjang dan aku tembak dari belakang.
“Sakit
Tuan… eehhmm…” rengeknya. Aku makin nafsu dan aku goyang makin keras sampai dia
pingsan. Aku nggak mau tahu apa yang dia rasakan, yang penting aku puas, siapa
suruh punya badan bagus dan dada besar, kalau nggak mau ditiduri.
Aku
cabut barangku dari lubangnya dan baru kutahu kali ini darah segar mengalir
dari lubang yang baru saja aku tikam, ternyata dia cewe perawan !!!
Post a Comment