Home
>
Cerita Dewasa
>
Cerita Hot
>
Cerita Panas
>
Cerita Seks
>
Kusentuh Daerah Intim Yang Berujung Seks Dengan Temanku
Kusentuh Daerah Intim Yang Berujung Seks Dengan Temanku
Kusentuh Daerah Intim Yang Berujung Seks Dengan Temanku |
DominoQQ - Cerita ini berawal pada saat aku masih di kuliah di Universitas
M, kota X.Pada saat itu, aku masih jomblo karena memang sejak dari SMP aku ga
pernah berani mengungkapkan rasa cinta atau sayang kepada cewek, entah kenapa
ya??
Nah,
pada saat di bangku kuliah lah kemampuanku untuk melihat cewek dan berani
mengungkapkan perasaan kami mulai terasah.
Aku
kenal dengan seorang cewek yang kuliah di fakultas Ekonomi Universitas M,
sedangkan aku kuliah di fakultas teknik. Kami kenal secara ga sengaja.
Perkenalan dimulai waktu Universitas kami mengadakan Kemah bersama. Wuiihhh,
rame banget. Kami kenal saat acara bebas.
“Hai…”
sapaku ke cewek itu, dan dia balas menjawab “Hai juga.”
“Fakultas Ekonomi ya?” “Kenalkan Rendi.” Aku mencoba untuk tetap PD walaupun sebenarnya sudah mulai ga kuat nahan badan yang panas dingin.
“Fakultas Ekonomi ya?” “Kenalkan Rendi.” Aku mencoba untuk tetap PD walaupun sebenarnya sudah mulai ga kuat nahan badan yang panas dingin.
Tak
diduga, dia menjawab “Namaku Melisa, kamu dari Fakultas Teknik kan?”. Aku udah
sering lihat kamu kok waktu lewat depan gedung Ekonomi.”
“Bagus, berarti tahap perkenalan bisa dilanjut nich!!”, aku berteriak dalam hati.
“Bagus, berarti tahap perkenalan bisa dilanjut nich!!”, aku berteriak dalam hati.
Selanjutnya,
setelah perkenalan itu, kami semakin akrab. Namun, ada hal yang memang masih
menjadi penghalangku untuk lebih dekat dan mencoba intim dengan Melisa.
Ternyata dia sudah punya gebetan, kebetulan temen dia waktu SMA dulu yang
kuliah di Fakultas yang sama.
Kusentuh Daerah Intim Yang Berujung Seks Dengan Temanku
“Aduuuuhhhh!!!”
Aku protes dalam hati, mengapa aku baru menemukan sesosok cewek yang okey pada
saat dia sudah dimiliki orang lain. FYI, cewek itu berbadan proporsional,
dengan tinggi badan sekitar 168 cm, dengan ukuran dada + 36B. Waaaaw… keren
banget deh.
Sehingga
kami hanya dapat berteman saja. Walaupun begitu, aku sering mencuri – curi
melihat dadanya yang ranum dibalik bajunya saat kami bertemu, tanpa diketahui
pacarnya tentunya.
Seringkali
pula, aku melihat dia melihat sesuatu di balik celanaku, ga tahu tuh, dia lihat
apaan, tapi saat aku tanya, dia selalu menjawab celana panjang lo bagus
(hihihihihi, jujur ga sich???).
Hingga
suatu ketika, saat kami pergi berdua untuk cari makan malam (maklum, kami
berdua kebetulan anak kost, dan rumah kost kami lumayan dekat), dia bercerita
tentang permintaan pacarnya untuk segera menikah. DHUEEERRRR!!!! Kepalaku
terasa berat dan mataku terasa pedih.
Pada
saat itu pulalah, aku kemudian memberanikan mengungkapkan perasaanku dan
mengatakan menyayanginya. Sebenarnya aku menyangka kalau Melisa akan marah
dengan keterusteranganku. Tapi, ternyata… dia malah terharu dan juga berkata,
“Gue sebenarnya juga sayang sama elo, tapi pacar gue ga mungkin mutus gue.”
Waduh,
aku jadi kebingungan, dan sementara terdiam, tapi kemudian Melisa tersenyum dan
bilang, “Kita jadi temen mesra aja, dan akses bisa bebas, karena pacar gue juga
udah bebas akses badan gue.” Nahhh loooo, hati ku berteriak gembira namun juga
agak BT juga. Ternyata tubuhnya sudah ada yang nimbrung.
Tapi
sudah lah, aku sanggupi saja permintaan dia, dan mulai saat itu, aku pun bebas
mengakses tubuhnya. Pada malam itu pula, kami langsung praktek hehehhe…
Setelah
makan malam, kami pun langsung pulang dan aku mampir ke kostnya. Karena kost Melisa
sangat bebas akses dan waktu berkunjung ga pernah dibatasi. Kami pun memiliki
waktu yang sangat luas. Kami pun langsung masuk ke kamar Melisa, cepat – cepat
dia membersihkan diri di kamar mandi, ternyata ada kamar mandi dalamnya.
Setelah
dia mandi, aku pun bergantian mandi. Aku bertanya dalam hati, kok ga mandi
bareng aja ya? Ahh, paling itu kebiasaan dia aja kali ya?
Setelah
kami berdua telah bersih, ternyata dia ga memakai kembali pakainnya. Tapi
memakai piyama handuk warna kuning cerah, aduh kaya jeruk aja pikirku .
Selanjutnya, aku langsung mendekat ke Melisa dan mulai menciumi wajahnya dan
berhenti lama untuk menikmati manisnya bibir Melisa. Wooowww… udah lama aku
ingin meraba bibir ini, ternyata aku bisa!!!
Kami
semakin panas, dan secara perlahan aku merasakan tekanan di bagian bawahku,
ternyata tangan Melisa udah meraba – meraba bagian luar selangkangan ku.
Oooohhh… ahhhhh… kami semakin terangsang dan saling meraba, aku mulai meraba
dada kanannya di depan piyamanya, aku goyangkan sedikit dan usap usap.
Uuuuhhhh,
enak… Melisa mulai berkicau… ga berhenti. Supaya ga terlalu mencurigakan, Melisa
berhenti sebentar dan menyetel musik Pop Barat, sepertinya lagu kompilasi.
Ternyata lagu yang distel justru lebih merangsang libido kami. Tanpa banyak
bicara, aku kembali meraba tubuhnya dan mulai melucuti piyama Melisa, tanpa
banyak komentar pun, Melisa membuka kaos dan celana panjangku lalu meraba
dadaku dan menghisap putingku..
Ahhhh
sensasi yang luar biasa, karena memang aku belum pernah merasakan hal ini.
Ternyata Melisa sangat berpengalaman, aku pun berpikir apakah dia sudah sering
beginian dengan pacarnya? Pikiran macam ini lah yang kemudian memacuku untuk
dapat memuaskan nafsunya.
Segera
aku pegang dadanya, dan aku usap usap putingnya yang berwarna merah muda. Terus
aku usap dan kemudian aku hisap.. slurp slurp slurp dan aku gigit sedikit untuk
memberi sensasi kepada Melisa. Uaaaahhhh, dia mengerang, “Terus sayang.. isep
terus… enak.. ahhhh.” Saat itu juga aku mulai meraba pangkal pahanya, Melisa
masih memakai celana dalam warna merah muda. Dengan penuh keyakinan aku mulai
mengelus gundukan yang muncul dibagian bawah celana dalamnya. Dia semakin
mengerang… dan aku terus meraba, hingga aku rasakan gundukan itu terasa sedikit
basah.. Aku bingung juga sich… (maklum… ).
Melisa
pun, tak mau kalah dengan aksi ku, dia mulai menyelipkan tangannya ke balik
celana dalamku, dan langsung meraba Mr. P ku dan mulai meremas dan menarik maju
mundur. Aku sangat terangsang.. terasa sesuatu yang bergetar di tubuhku, dan
aku semakin berani membuka celana dalam Melisa dan mengusap Mrs.V nya, lama –
lama, kami semakin asyik, tanpa sadar aku mulai memasukkan tanganku ke Mrs.V Melisa,
penuh dengan kenikmatan yang aku ga tahu seperti apa, Melisa berkata, “Kamu
tiduran Ren, aku mau servis kamu…”
Aku
pun langsung tiduran, dan terasa Mr. P ku menjadi hangat dan basah… saat aku
lihat.. Wooooowwww… Melisa menjilat dan mengulum P ku dengan penuh semangat..
Ohhhh ahhhh uhhh.. aku mulai meracau ga menentu.. lagu yang diputar sejak tadi
semakin menambah romantisme suasana. Setelah Melisa puas menjilat dan mengkulum
P ku, aku pun mencium bibirnya lagi, dan menjilat puting susunya.. terus aku
lanjutin menjilat seluruh tubuhnya sama seperti yang Melisa instruksikan.
Saat
mendekati Mrs.V nya, aku berhenti sebentar, karena ragu, namun Melisa berkata,
“Lanjutin aja Ren, lo bakal keenakan ntar”. Aku pun menjilat Mrs.V nya dan
sedikit maju mundur, karena secara naluri seperti itu. Melisa meracau
ahhhhh…..oooojjjjjhhhhh… terus Ren…. jangan berhenti…. enyakkkk….
Aku
pun terus menjilati Mrs.V nya, dan tiba tiba aku berpikir, gimana kalo P ku
bertemu langsung dengan Mrs.V nya. Aku pun segera meminta hal ini ke Melisa,
dia sedikit melihatku lalu, tersenyum dan mengangguk. Wahhhh.. terasa sesuatu
yang luar biasa terjadi, aku semakin terangsang. Melisa membantu memegang P ku
dan mengarahkan menuju Mrs.V nya. Posisi yang kami pakai adalah Melisa di bawah
dan aku di atas. Saat P ku mulai masuk lubang Mrs.V nya, aku merasakan sedikit
linu dan geli.
Tapi
semakin kedalam, semakin hangat dan enak.. Ahhh ohhh… uhhh… terus sayang..
terus… jangan berhenti…. ahhhh… Aku pun semakin tergoda untuk terus menyodok.
Bunyi srox.. sroxxx…sroxx… mulai terdengar dan kami berciuman dan saling
meraba, aku semakin terangsang dan memegang kedua susu Melisa yang besar itu,
dan mengusap pentilnya. Melisa pun mencengkeram punggungku dan menarik
pinggulku untuk semakin masuk ke tubuhnya.
Setelah
beberapa saat, kami berganti posisi, Melisa berada diatasku dan aku memangku
dia diatas ranjangnya. Melisa semakin mudah mengatur posisinya.
Srok..srok..srokk..srokk… Melisa meracau… ouch..ah…uh…ach…. Enak… Ren…
Aku
menjilat susunya dan mengulum pentilnya… dan terkadang mencium bibirnya.
Setelah
sekitar 20 menit, aku mulai merasakan sesuatu yang bergetar di dalam tubuhku,
dan siap untuk meledak… aku pun merasakan Melisa beberapa kali merinding….
Hingga akhirnya Melisa berteriak kecil dan tubuhnya menjadi tegang dan saat itu
pulalah aku juga menegang dan sesuatu muncrat dari P ku di dalam Mrs.V nya…
Beberapa detik kemudian kami berciuman dan aku mencium pentilnya.
Setelah
itu, aku berkata kalau ada sesuatu yang muncrat tadi, dan Melisa tertawa
lepas.. “Hahahahahha… itu nama sperma Ren”, kamu ga pernah ML ya?”
“Ya
ngga lah..” Aku membalasnya sambil kembali berpakaian, setelah membersihkan diri
kami. “Kalau itu sperma, berarti kamu bisa hamil dong Sher? Terus gimana dong?”
Aku menjadi takut. Melisa dengan gampang menjawab… “Tenang aja Ren, aku sering
kok ML ama pacarku dan sering keluar di dalam. Tapi aku cegah dengan pil KB
biar ga hamil, dan sampai sekarang masih efektif kok hehehehe.” Dia terkekeh…
aku pun senyum aja, dan mencium bibirnya sebelum pulang.
Sejak
saat itu, kami selalu meluangkan waktu untuk ML, bisa di kamar kost-ku atau di
kamar kostnya. Pokoknya di tempat yang kami lihat memungkinkan, tentunya tanpa
meninggalkan kesan yang mencurigakan dengan pacar Melisa
Post a Comment