Permainan Kasar Dari Orang Yang Mengadopsiku
BeritaUmum - Shelly Itu namaku. Kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan ketika aku berusia 11 tahun. Saat itu, aku benar-benar sendirian. Rasa takut dan kesepian menyerang hati dan pikiranku. Yang paling menyedihkan adalah, aku sama sekali tidak pernah dikenalkan ataupun berjumpa dengan kerabat ayah maupun ibu. Aku tidak pernah bertanya. Selama ini aku hanya mengenal ayah dan ibu saja.
Permainan Kasar Dari Orang Yang Mengadopsiku
Dan itu sudah lebih dari cukup bagiku. Kami bertiga sangat bahagia.
Aku tidak ingat, bagaimana aku bisa sampai di panti asuhan itu. Yayasan Bunda Chandraa, aku membacanya di sebuah papan nama di depan pintu masuk bangunan itu. Di sana, banyak anak-anak yang sebaya denganku. Kehadiran mereka membuatku setidaknya “lupa” akan kemalangan yang baru saja menimpaku. Tidak lamapun, aku merasa kalau aku telah menemukan rumah baru bagiku. Enam bulan pun berlalu.
Pada suatu hari yang cerah, mendadak kami dibangunkan oleh Bunda Sinta, salah satu pengurus di tempat kami.
“Ayo bangun, cepat mandi, pakai pakaian terbaik kalian, setelah itu kalian harus berkumpul di aula. Kita akan kedatangan seseorang yang sangat istimewa”, katanya sambil tersenyum hangat.
Dan aku pun bertanya, “Bunda, tamu istimewanya siapa sih? Artis ya?”
“Mungkin ya..”, kata Bunda Sinta sambil tertawa kecil.
“Karena dia adalah putra tunggal dari pemilik yayasan ini..”
Tak kusangka, pertemuanku dengan Chandra Torian bisa mengubah hidupku, seluruhnya. Saat dia melewati barisan anak-anak yang lain, dia tiba-tiba berhenti tepat di depanku. Senyuman misterius menghiasi wajahnya. Dengan posisi membungkuk, dia mengamati wajahku dengan teliti. Temannya yang ikut bersamanya pun ikut memperhatikan diriku.
“Ada apa Torian? Apa kau kenal dengan anak ini?”, tanyanya.
“Tidak”, Chandra masih memandangiku sambil memegang mukaku, seolah-olah aku tidak bernyawa.
“Sempurna” katanya dingin.
“Seperti boneka..”
Aku yakin sekali dia bergumam [“..boneka yang aku idam-idamkan”]
Lalu dia melepaskan wajahku dan langsung meninggalkanku begitu saja.
Sehari setelah kunjungan itu, Chandra bersama temannya itu kembali mengunjungi yayasan, untuk mengadopsi diriku.
“Halo.. Shelly” Chandra melemparkan senyum yang berbeda dari kemarin.
“Mulai saat ini, aku-lah yang akan merawat dan mengurus Shelly. Kamu tidak harus memanggil aku ‘ayah’ atau sebutan lainnya, panggil saja aku Chandra.”
Sambil mengalihkan pandangannya ke temannya, dia melanjutkan,”Nah.., ini adalah temanku, namanya Toni.”
Akupun menyunggingkan senyuman ke arah Toni yang membalasku dengan senyuman hangat.
Aku sama sekali tidak percaya bahwa ternyata Chandra tinggal sendirian di rumah megah seperti ini dan masih berusia 24 tahun saat itu. Diam-diam, aku kagum dengan penampilan Chandra dan Toni yang sangat menarik. Berada di tengah-tengah mereka saja sudah sangat membuatku special. Chandra sangatlah baik padaku. Dia selalu membelikan baju-baju indah dan boneka porselain untuk dipajang dikamar tidurku. Dia sangat memanjakan aku. Tapi, dia juga bersikap disiplin. Aku tidak diperbolehkan untuk keluar rumah selain ke sekolah tanpa dirinya.
Empat bulan berlalu, rasa sayangku terhadap Chandra mulai bertambah. Hari itu, aku mulai merasa bosan di rumah dan Chandra belum pulang dari kantor. Aku pun menunggunya untuk pulang sambil bermain Play Station di kamarku. Tepat jam 10.30 malam, aku mendengar suara pintu di sebelah kamarku berbunyi.
“Chandra sudah pulang!!”, pikirku senang.
Aku pun berlari keluar kamar untuk menyambutnya. Tapi, di depan kamar Chandra aku berhenti. Pintunya terbuka sedikit. Dan aku bisa tahu apa yang terjadi di dalam sana. Chandra bersama seorang wanita yang sangat cantik, berambut panjang, kulitnya pun sempurna. Aku hanya bisa terdiam terpaku. Aku melihat Chandra mulai menciumi bibir wanita itu dengan penuh nafsu. Tangannya meraba-raba dan meremas payudara wanita itu.
“Ohh..Chandra”
Pelan-pelan, tangan Chandra menyingkap rok wanita itu dan menari-nari di sekitar pinggul dan pahanya. Tak lama, Chandra sudah habis melucuti pakaian wanita itu. Chandra merebahkan wanita itu ke tempat tidur dan menindihnya, tangan Chandra bermain-main dengan tubuh wanita itu, menciuminya dengan membabi buta, menciumi leher, menciumi payudara wanita itu sambil meremas-remasnya.
“Ohh..Chandra..” Aku mendengar desahan wanita itu.
Aku melihatnya. Aku tidak percaya bahwa aku menyaksikan itu semua. Tapi, aku tidak bergerak sedikit pun. Aku tidak bisa.
Chandra pun membuka resleting celananya dan mengeluarkan ‘senjata’nya, kedua kaki wanita itu dipegang dengan tangan Chandra dan Chandra segera menancapkan ‘senjata’nya ke liang wanita yang sudah basah itu dengan sangat kasar. Wanita itu mengerang dengan keras. Tanpa sadar, pipiku sudah dibasahi oleh air mata. Hatiku terasa sakit dan ngilu. Tapi, aku tetap tidak bisa beranjak dari sana. Aku tetap melihat perbuatan Chandra tanpa berkedip sambil berlinang air mata.
Chandra masih melanjutkan permainannya bersama wanita cantik itu, dia menggerakkan pinggulnya maju dan mundur dengan sangat cepat. Teriakan kepuasan dari wanita itu pun membahana di seluruh ruangan. Sepuluh menit setelah itu, Chandra terlihat kejang sesaat sambil mengerang tertahan. Chandra pun menghela napas dan beristirahat sejenak, masih dalam rangkulan wanita itu. Permainan berakhir.
Tapi aku masih mematung di depan kamarnya, memperhatikan Chandra dari sebelah pintu yang sedikit terbuka. Aku tidak mau bergerak juga, seolah-olah aku sengaja ingin ditemukan oleh Chandra. Benar saja, aku melihat Chandra berbenah memberesi bajunya dan bergerak menuju pintu. Dia membuka pintu dan melihat diriku mematung sambil menangis di sana. Dia memperhatikanku sejenak dan senyuman misterius itu hadir lagi.
Dia pun membungkukkan tubuhnya,
“Hey, tukang ngintip cilik. Aku nggak marah kok. Hanya saja, aku sudah mempersiapkan hukuman yang tepat untukmu. Tapi, tidak saat ini. Ayo, aku temani kamu sampai kamu tertidur. Kalau kamu capek, besok bolos saja.”
Chandra pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku. Dan semalaman dia tidur sambil memelukku dengan hangat.
“Aku..aku..sayang Chandra”
“Chandra adalah milikku..hanya milikku seorang”
Pikiranku berputar-putar memikirkan hal itu. Tak lama, aku pun tertidur lelap.
Hari ini adalah ulang tahunku yang ke-14. Aku senang sekali, karena Chandra telah mempersiapkan sebuah pesta ulang tahun untukku di sebuah hotel bintang 5. Ballroom hotel itu sangat indah, Chandra mempersiapkannya secara spesial.
Aku pun mengenakan gaun berwarna putih yang baru dibelikan Chandra. Kata Chandra, aku sangat cantik dengan baju itu, “Kamu cocok sekali dengan warna putih, sangat matching dengan warna kulitmu.. Dan lagi, sekarang.. kamu semakin cantik.”
Teman-teman perempuanku juga berdecak kagum melihat penampilanku saat itu.
“Kamu cantik ya Shelly? Beruntung sekali kamu punya ayah angkat seperti Chandra..”
Kata Sara, teman baikku sambil tertawa meledek. Sara melirik ke arah Chandra yang sedang duduk di meja pojok bersama Toni.
“Hey Shelly, Chandra itu ganteng banget ya? Temennya juga..” ujar Sara sambil tertawa kecil.
Aku pun hanya bisa tertawa, aku pun menetujuinya. Akhir-akhir ini, kami memang jadi sering membicarakan soal cowok. Mungkin karena puber. Tak lama, Aryo temanku yang sepertinya suka denganku datang, sambil menyerahkan hadiah, dia mencium kedua pipiku. Tanpa sadar pipiku bersemu merah.
Setelah pesta usai, Chandra mengajakku istirahat di kamar hotel. Aku lumayan capek, tapi aku senang. Dan setiba di kamar, aku memeluk Chandra sambil mengucapkan terima kasih.
“Terima kasih Chandra..aku sayang sekali sama Chandra..”
Chandra pun membalas pelukanku sejenak dan kemudian melepasnya, dan dia memegang kedua lenganku sambil memandangku dengan serius. Aku pun merasa heran dan sedikit takut.
“..Chandra? Kenapa? Marah yaa? Aku..melakukan kesalahan apa?”
Tanpa banyak bicara, Chandra menggeretku ke tempat tidur, mencopot dasinya dan menggunakannya untuk mengikat kedua tanganku dengan kencang. Aku memekik dan mulai menangis.
“Chandra!! Sakit!! Kenapa??!!”
Dia melihatku dengan pandangan marah. Kemudian berteriak,
“Kenapa??!! Kenapa katamu?! Kamu itu perempuan apa??!! Masih kecil sudah kenal laki-laki!! Sudah kuputuskan! Kamu harus di hukum atas perbuatanmu barusan dan perbuatanmu 2 tahun yang lalu!!”
Deg. Jantungku terasa berhenti mengingat kejadian itu.
“Chandra marah..”, pikirku.
Aku pun merasa ketakutan. Aku takut dibenci. Aku tidak mau kehilangan lagi orang yang kusayangi.
Tiba-tiba, Chandra menarik gaunku dengan sangat kasar sehingga menjadi robek. Aku berteriak.
“Ini akibatnya kalau jadi perempuan genit!!”
Chandra menariknya lagi untuk kedua kalinya, pakaian dalamku semakin terlihat. Celana dalamku juga akan dilepasnya.
“Chandra!! Jangaan!!”, aku berteriak ketakutan.
Terlambat, aku sudah telanjang total. Hanya sisa-sisa gaunku-lah yang masih menyembunyikan bagian-bagian tubuhku sedikit. Chandra melihatku dengan penuh nafsu. Nafasnya terdengar berat penuh dengan kemarahan dan birahi. Dia pun menahan tanganku yang tChandraat dan mendekatkan bibirnya ke bibirku.
“Aku harus menjadi orang pertama yang..”
Chandra tidak menyelesaikan kata-katanya dan mulai melumat bibirku dengan sedikit kasar.
“Hmmphh..”
Untuk pertama kalinya aku merasakan ada getaran yang aneh pada tubuhku. Sensasi yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.
Chandra terus berlanjut menciumku, aku bisa merasakan lidahnya memijat lidahku. Aku pun mengikuti permainannya, sedikit takut, sedikit ingin tahu. Chandra mulai meremas-remas payudaraku yang belum tumbuh seutuhnya.
“Ahh..”
Aku mulai menikmati getaran aneh pada diriku.
“Panas..badanku terasa panas..Chandra..” pikirku dalam hati.
Chandra melanjutkan ciumannya ke leher dan menggigitnya sedikit, remasan tangannya di payudaraku makin kuat.
“Ahh..!!” nafasku makin memburu.
Tiba-tiba Chandra berhenti dan melihatku sambil tersenyum misterius.
“Hmm..kamu menyukainya bukan? Ya kan, setan cilik?”
Mukaku bersemu merah, tapi terlalu takut untuk berbicara, tubuhku bergetar hebat. Chandra melepaskan kemejanya dan celananya, masih memandangiku. Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya.
“Aku rasa, kamu sudah siap untuk permainan selanjutnya..”
Chandra tertawa kecil, sedikit kemarahan masih tersisa pada dirinya. Chandra kembali menciumiku, kali ini dia meremas payudaraku sambil menghisapnya.
“Hhh..!!”
“Tidak apa-apa..kalau Chandra..tidak apa-apa.” pikirku.
Aku memejamkan mataku erat-erat ketika Chandra mulai memasukkan ‘senjata’nya ke dalam diriku.
“Emm..” aku tidak berani bilang kalau aku merasa sakit.
Chandra mulai tidak sabar, dan dia memasukkannya dengan kasar.
“Aaahh..!!”
Aku menjerit dan mulai menangis lagi. ‘Senjata’nya sudah memasuki diriku seutuhnya dan sakit yang kurasakan itu sedikit aneh, ada kenikmatan di dalamnya. Aku mulai sedikit meronta sambil berteriak. Tapi Chandra menahanku dengan kuat. Chandra menciumi diriku yang bergetar hebat dengan sedikit paksa. Bosan dengan posisinya, Chandra membalikkan posisi tubuhku menjadi telungkup.
“Chandra..!! tidaak!!” aku sangat malu melakukan posisi itu.
Tetapi Chandra tidak peduli dan melanjutkan kembali permainannya. Setiap kali tubuh Chandra menghentak, aku menjerit sekeras-kerasnya. Chandra melakukan gerakan menghentak itu secara teratur, dan tiba-tiba aku merasakan getaran yang sangat hebat dalam diriku, aku merasakan ‘liang’ku
menyempit karena otot-otot di tubuhku menjadi tegang. Aku pun berteriak lebih keras dari sebelumnya.
“Ohh..Shelly.”
Aku merasakan tangan Chandra meremas pinggulku dengan kuat. Tubuh Chandra mengejang, dan cairan deras pun mengalir dari ‘liang’ku. Aku mendesah panjang. Tubuhku masih bergetar. Chandra masih menindihku dan mulai menciumi punggungku.
“Hhhmm.. pilihanku memang selalu tepat”, gumamnya.
Aku memilih untuk diam. Chandra bergeser ke sampingku. Dia memandangiku yang masih berlinang air mata. Tersenyum Chandra mengecup kepalaku sambil mengelusnya.
“Shelly, kamu adalah milikku seorang.. tidak ada satupun yang boleh menyentuhmu tanpa seizin-ku.”
Chandra memeluk tubuhku yang kecil dengan erat.
“Ya Chandra..aku adalah milikmu. Aku akan melakukan apa saja yang kau perintahkan, asal kau tidak membenciku.” Aku masih terisak.
“Anak bodoh.. Aku tidak akan pernah membencimu Shelly..”
Pelukan Chandra semakin erat. Mukaku terasa panas. Dan aku segera membenamkan diriku ke dalam pelukan Chandra.
“Terima kasih..Chandra.”
Acepoker99
ReplyDeleteSitus game online terbaik di indonesia.
Jika Web Kami (Acepoker99 .com) Terkena Internet Positif/ERROR/Connetion Timed Out.
Silakan Akses dari Via GOBEBAS.COM dan Masukan Link Kami Yah Bosku :)
Rasakan sensasi permainan 100% Player Vs Player dengan minimal Deposit / Withdraw sebesar Rp.25.000.
Bonus luar biasa yang kami hadirkan berupa :
* Bonus Referral 20%.
Ajak teman-teman anda bermain bersama anda di AcePoker99 .net, potongan meja kemenangan teman anda akan kami kali sebanyak 20% dan akan di bagikan secara otomatis tanpa di claim.
* Bonus Double Cashback 0.5%
Kumpulkan Turnover mu sebanyak - banyak nya dalam 1 minggu, kami akan membagikan bonus turnover kepada anda yang berhasil mengumpulkan minimal 1 juta Turnover, semakin banyak turnover yang kalian raih, semakin banyak juga bonus yang kalian dapatkan.
AcePoker99 juga menyediakan 8 Games dalam 1 User ID:
- Poker Online
- Domino QQ
- Bandar Q
- Bandar Poker
- Capsa Susun
- Adu Q
- Sakong Online
- Bandar66
Dan sebentar lagi akan keluar permainan baru lagi:
- Bandar66
Jangan sampai ketinggalan ya guys.
Dibantu dengan 5 bank local aktif untuk mempermudah transaksi :
BCA, BNI (24JAM), BRI(24JAM), MANDIRI (24JAM), DANAMON (24JAM)
Ayo !! Buruan gabung bersama kami dan rasakan sensasi bermain bersama kami !
Link >> www. Acepoker99 .net
Link Alternatif >> www. Acepkr99 .com & www. Acepkr99 .net
BBM : D8986EBB
WECHAT : AcePkr
WHATSAPP : +85587698009