Montoknya Gadis SMA Yang Kuperkosa

Montoknya Gadis SMA Yang Kuperkosa
Montoknya Gadis SMA Yang Kuperkosa
BeritaUmum - Seorang gadis yang bernama Fanny adalah anak terakhir dari 4 saudara dimana ayah dan ibunya menjabat sebagai pejabat di Ibukota Jakarta. Sedangkan saudaranya ada yang tinggal dengan suaminya dan sedang kuliah di luar kota jadi krseharian Fanny di rumah hanya sendiri kadang juga dia memonta di temani oleh supupunya yang rumahnyha dekat dengannya.

Sebagai anak ABG yang mengikuti trend masa kini, Fanny sangat gemar memakai pakaian yang serba ketat termasuk juga seragam sekolah yang dikenakannya sehari-hari. Rok abu-abu yang tingginya beberapa senti di atas lutut sudah cukup menyingkapkan kedua pahanya yang putih mulus, dan ukuran roknya yang ketat itu juga memperlihatkan lekuk body tubuhnya yang sekal menggairahkan.

Montoknya Gadis SMA Yang Kuperkosa


Penampilannya yang aduhai ini tentu mengundang pikiran buruk para laki-laki, dari yang sekedar menikmati kemolekan tubuhnya sampai yang berhasrat ingin menggagahinya. Salah satunya adalah Bobby, si tukang becak yang mangkal di depan gang rumah Fanny.

Bobby, pria berusia 40 tahunan itu, memang seorang pria yang berlibido tinggi, birahinya sering naik tak terkendali apabila melihat gadis-gadis cantik dan seksi melintas di hadapannya. Sosok pribadi Fanny memang cukup supel dalam bergaul dan sedikit genit termasuk kepada Bobby yang sering mengantarkan Fanny dari jalan besar menuju ke kediaman Fanny yang masuk ke dalam gang.
Suatu sore, Fanny pulang dari sekolah. Seperti biasa Bobby mengantarnya dari jalan raya menuju ke rumah. Sore itu suasana agak mendung dan hujan rintik-rintik, keadaan di sekitar juga sepi, maklumlah daerah itu berada di pinggiran kota YK.

Dan Bobby memutuskan saat inilah kesempatan terbaiknya untuk melampiaskan hasrat birahinya kepada Fanny. Ia telah mempersiapkan segalanya, termasuk lokasi tempat dimana Fanny nanti akan dikerjai. Bobby sengaja mengambil jalan memutar lewat jalan yang lebih sepi, jalurnya agak jauh dari jalur yang dilewati sehari-hari karena jalannya memutar melewati area pekuburan.

“Lho koq lewat sini Pak?”, tanya Fanny.
“Di depan ada kawinan, jadi jalannya ditutup”, bujuk Bobby sambil terus mengayuh becaknya.
Dengan sedikit kesal Fanny pun terpaksa mengikuti kemauan Bobby yang mulai mengayuh becaknya agak cepat. Setelah sampai pada lokasi yang telah direncanakan Bobby, yaitu di sebuah bangunan tua di tengah areal pekuburan, tiba-tiba Bobby membelokkan becaknya masuk ke dalam gedung tua itu.
“Lho kenapa masuk sini Pak?”, tanya Fanny.

“Hujan..”, jawab Bobby sambil menghentikan becaknya tepat di tengah-tengah bangunan kuno yang gelap dan sepi itu. Dan memang hujan pun sudah turun dengan derasnya.
Bangunan tersebut adalah bekas pabrik tebu yang dibangun pada jaman belanda dan sekarang sudah tidak dipakai lagi, paling-paling sesekali dipakai untuk gudang warga. Keadaan seperti ini membuat Fanny menjadi semakin panik, wajahnya mulai terlihat was-was dan gelisah.

“Tenang.. Tenang.. Kita santai dulu di sini, daripada basah-basahan sama air hujan mending kita basah-basahan keringat..”, ujar Bobby sambil menyeringai turun dari tempat kemudi becaknya dan menghampiri Fanny yang masih duduk di dalam becak.

Bagai tersambar petir Fanny pun kaget mendengar ucapan Bobby tadi.
“A.. Apa maksudnya Pak?”, tanya Fanny sambil terbengong-bengong.
“Non cantik, kamu mau ini?” Bobby tiba-tiba menurunkan celana komprangnya, mengeluarkan penisnya yang telah mengeras dan membesar. Fanny terkejut setengah mati dan tubuhnya seketika lemas ketika melihat pemandangan yang belum pernah dia lihat selama ini.
“J.. Jaangan Pak.. Jangann..” pinta Fanny dengan wajah yang memucat.

Sejenak Bobby menatap tubuh Fanny yang menggairahkan, dengan posisinya yang duduk itu tersingkaplah dari balik rok abu-abu seragam SMU-nya kedua paha Fanny yang putih bersih itu. Kaos kaki putih setinggi betis menambah keindahan kaki gadis itu. Dan di bagian atasnya, kedua buah dada ranum nampak menonjol dari balik baju putih seragamnya yang berukuran ketat.

“Ampunn Pak.. Jangan Pak..”,
Fanny mulai menangis dalam posisi duduknya sambil merapatkan badan ke sandaran becak, seolah ingin menjaga jarak dengan Bobby yang semakin mendekati tubuhnya. Tubuh Fanny mulai menggigil namun bukan karena dinginnya udara saat itu, tetapi tatkala dirasakannya sepasang tangan yang kasar mulai menyentuh pahanya. Tangannya secara refleks berusaha menampik tangan Bobby yang mulai menjamah paha Fanny, tapi percuma saja karena kedua tangan Bobby dengan kuatnya memegang kedua paha Fanny.

“Oohh.. Jangann.. Pak.. Tolongg.. Jangann..”,
Fanny meronta-ronta dengan menggerak-gerakkan kedua kakinya. Akan tetapi Bobby malahan semakin menjadi-jadi, dicengkeramnya erat-erat kedua paha Fanny itu sambil merapatkan badannya ke tubuh Fanny.Fanny pun menjadi mati kutu sementara isak tangisnya menggema di dalam ruangan yang mulai gelap dan sepi itu.

Kedua tangan kasar Bobby mulai bergerak mengurut kedua paha mulus itu hingga menyentuh pangkal paha Fanny. Tubuh Fanny menggeliat ketika tangan-tangan Bobby mulai menggerayangi bagian pangkal paha Fanny, dan wajah Fanny si gadis SMA cantik menyeringai ketika jari-jemari Bobby mulai menyusup masuk ke dalam celana dalamnya.
“Iihh..”, pekikan Fanny kembali menggema di ruangan itu di saat jari Bobby ada yang masuk ke dalam liang vaginanya.

Tubuh Fanny menggeliat kencang di saat jari itu mulai mengorek-ngorek lubang kewanitaannya. Desah nafas Bobby semakin kencang, dia nampak sangat menikmati adegan ‘pembuka’ ini. Ditatapnya wajah Fanny yang megap-megap dengan tubuh yang menggeliat-geliat akibat jari tengah Bobby yang menari-nari di dalam lubang kemaluannya.

“Cep.. Cep.. Cep..”, terdengar suara dari bagian selangkangan Fanny.
Saat ini lubang kemaluan Fanny telah banjir oleh cairan kemaluannya yang mengucur membasahi selangkangan dan jari-jari Bobby. Puas dengan adegan ‘pembuka’ ini, Bobby mencabut jarinya dari lubang kemaluan Fanny. Fanny nampak terengah-engah, air matanya juga meleleh membasahi pipinya.

Bobby kemudian menarik tubuh Fanny turun dari becak, gadis itu dipeluknya erat-erat, kedua tangannya meremas-remas pantat gadis itu yang sintal sementara Fanny hanya bisa terdiam pasrah, detak jantungnya terasa di sekujur tubuhnya yang gemetaran itu.

Bobby juga menikmati wanginya tubuh Fanny sambil terus meremas remas pantat gadis itu. Selanjutnya Bobby mulai menikmati bibir Fanny yang tebal dan sensual itu, dikulumnya bibir itu dengan rakus bak seseorang yang tengah kelaparan melahap makanan.

“Eemmgghh.. Mmpphh..”, Fanny mendesah-desah di saat Bobby melumat bibirnya.
Dikulum-kulum, digigit-gigitnya bibir Fanny si gadis SMA cantik oleh gigi dan bibir Bobby yang kasar dan bau rokok itu. Ciuman Bobby pun bergeser ke bagian leher gadis itu.
“Oohh.. Eenngghh..”, Fanny mengerang-ngerang di saat lehernya dikecup dan dihisap-hisap oleh Bobby.

Cengkeraman Bobby di tubuh Fanny cukup kuat sehingga membuat Fanny sulit bernafas apalagi bergerak, dan hal inilah yang membuat Fanny pasrah di hadapan Bobby yang tengah memperkosanya. Setelah puas, kini kedua tangan kekar Bobby meraih kepala Fanny dan menekan tubuh Fanny ke bawah sehingga posisinya berlutut di hadapan tubuh Bobby yang berdiri tegak di hadapannya. Langsung saja oleh Bobby kepala Fanny dihadapkan pada penisnya.
“Ayo.. Jangan macam-macam non cantik.. Buka mulut kamu”, bentak Bobby sambil menjambak rambut Fanny.

Takut pada bentakan Bobby, Fanny si gadis SMA cantik tak bisa menolak permintaannya. Sambil terisak-isak dia sedikit demi sedikit membuka mulutnya dan segera saja Bobby mendorong masuk penisnya ke dalam mulut Fanny.

“Hmmphh..”, Fanny mendesah lagi ketika benda menjijikkan itu masuk ke dalam mulutnya hingga pipi Fanny menggelembung karena batang kemaluan Bobby yang menyumpalnya.
“Akhh..” sebaliknya Bobby mengerang nikmat.

Kepalanya menengadah keatas merasakan hangat dan lembutnya rongga mulut Fanny di sekujur batang kemaluannya yang menyumpal di mulut Fanny. Fanny menangis tak berdaya menahan gejolak nafsu Bobby. Sementara kedua tangan Bobby yang masih mencengkeram erat kepala Fanny mulai menggerakkan kepala Fanny maju mundur, mengocok penisnya dengan mulut Fanny. Suara berdecak-decak dari liur Fanny terdengar jelas diselingi batuk-batuk.

Beberapa menit lamanya Bobby melakukan hal itu kepada Fanny, dia nampak benar-benar menikmati. Tiba-tiba badan Bobby mengejang, kedua tangannya menggerakkan kepala Fanny semakin cepat sambil menjambak-jambak rambut Fanny. Wajah Bobby menyeringai, mulutnya menganga, matanya terpejam erat dan..

“Aakkhh..”, Bobby melengking, croot.. croott.. crroott..
Seiring dengan muncratnya cairan putih kental dari kemaluan Bobby yang mengisi mulut Fanny si gadis SMA cantik yang terkejut menerima muntahan cairan itu. Fanny berusaha melepaskan batang penis Bobby dari dalam mulutnya namun sia-sia, tangan Bobby mencengkeram kuat kepala Fanny. Sebagian besar sperma Bobby berhasil masuk memenuhi rongga mulut Fanny dan mengalir masuk ke tenggorokannya serta sebagian lagi meleleh keluar dari sela-sela mulut Fanny.

“Ahh”, sambil mendesah lega, Bobby mencabut batang kemaluannya dari mulut Fanny.
Nampak batang penisnya basah oleh cairan sperma yang bercampur dengan air liur Fanny. Demikian pula halnya dengan mulut Fanny yang nampak basah oleh cairan yang sama. Fanny meski masih dalam posisi terpaku berlutut, namun tubuhnya juga lemas dan shock setelah diperlakukan Bobby seperti itu.

“Sudah Pak.. Sudahh..” Fanny menangis sesenggukan, terengah-engah mencoba untuk ‘bernego’ dengan Bobby yang sambil mengatur nafas berdiri dengan gagahnya di hadapan Fanny.
Nafsu birahi yang masih memuncak dalam diri Bobby membuat tenaganya menjadi kuat berlipat-lipat kali, apalagi dia telah menenggak jamu super kuat demi kelancaran hajatnya ini sebelumnya. Setelah berejakulasi tadi, tak lama kemudian nafsunya kembali bergejolak hingga batang kemaluannya kembali mengacung keras siap menerkam mangsa lagi.

Bobby kemudian memegang tubuh Fanny yang masih menangis terisak-isak. Fanny sadar akan apa yang sebentar lagi terjadi kepadanya yaitu sesuatu yang lebih mengerikan. Badan Fanny bergetar ketika Bobby menidurkan tubuh Fanny di lantai gudang yang kotor itu, Fanny yang mentalnya sudah jatuh seolah tersihir mengikuti arahan Bobby.

Setelah Fanny si gadis SMA cantik terbaring, Bobby menyingkapkan rok abu-abu seragam SMU Fanny hingga setinggi pinggang.Kemudian dengan gerakan perlahan, Bobby memerosotkan celana dalam putih yang masih menutupi selangkangan Fanny. Kedua mata Bobby pun melotot tajam ke arah kemaluan Fanny. Kemaluan yang merangsang, ditumbuhi rambut yang tidak begitu banyak tapi rapi menutupi bibir vaginanya, indah sekali.

Bobby langsung saja mengarahkan batang penisnya ke bibir vagina Fanny. Fanny menjerit ketika Bobby mulai menekan pinggulnya dengan keras, batang penisnya yang panjang dan besar masuk dengan paksa ke dalam liang vagina Fanny.
“Aakkhh..”, Fanny menjerit lagi, tubuhnya menggelepar mengejang dan wajahnya meringis menahan rasa pedih di selangkangannya.

Kedua tangan Fanny si gadis SMA cantik ditekannya di atas kepala, sementara ia dengan sekuat tenaga melesakkan batang kemaluannya di vagina Fanny dengan kasar dan bersemangat.
“Aaiihh..”, Fanny melengking keras di saat dinding keperawanannya berhasil ditembus oleh batang penis Bobby. Darah pun mengucur dari sela-sela kemaluan Fanny.
“Ohhss.. Hhsshh.. Hhmmh.. Eehhghh..” Bobby mendesis nikmat.
Setelah berhasil melesakkan batang kemaluannya itu, Bobby langsung menggenjot tubuh Fanny dengan kasar.
“Oohh.. Oogghh.. Oohh..”, Fanny mengerang-ngerang kesakitan. Tubuhnya terguncang-guncang akibat gerakan Bobby yang keras dan kasar.

Sementara Bobby yang tidak peduli terus menggenjot Fanny dengan bernafsu. Batang penisnya basah kuyup oleh cairan vagina Fanny yang mengalir deras bercampur darah keperawanannya. Sekitar lima menit lamanya Bobby menggagahi Fanny si gadis SMA cantik yang semakin kepayahan itu, sepertinya Bobby sangat menikmati setiap hentakan demi hentakan dalam menyetubuhi Fanny, sampai akhirnya di menit ke-delapan, tubuh Bobby kembali mengejang keras, urat-uratnya menonjol keluar dari tubuhnya yang hitam kekar itu dan Bobby pun berejakulasi.

“Aahh..” Bobby memekik panjang melampiaskan rasa puasnya yang tiada tara dengan menumpahkan seluruh spermanya di dalam rongga kemaluan Fanny yang tengah menggelepar kepayahan dan kehabisan tenaga karena tak sanggup lagi mengimbangi gerakan-gerakan Bobby.

Dan akhirnya kedua tubuh itupun kemudian jatuh lunglai di lantai diiringi desahan nafas panjang yang terdengar dari mulut Bobby. Bobby puas sekali karena telah berhasil melaksanakan hajatnya yaitu memperkosa gadis cantik yang selama ini menghiasi pandangannya dan menggoda dirinya.
Setelah rehat beberapa menit tepatnya menjelang Isya, akhirnya Bobby dengan becaknya kembali mengantarkan Fanny yang kondisinya sudah lemah pulang ke rumahnya. Karena masih lemas dan akibat rasa sakit di selangkangannya, Fanny tak mampu lagi berjalan normal hingga Bobby terpaksa menuntun gadis itu masuk ke dalam rumahnya. Suasana di lingkungan rumah yang sepi membuat Bobby dengan leluasa menuntun tubuh lemah Fanny hingga sampai ke teras rumah dan kemudian mendudukkannya di kursi teras.

Setelah berbisik ke telinga Fanny bahwa dia berjanji akan datang kembali untuk menikmati tubuhnya yang molek itu, Bobby pun kemudian meninggalkan Fanny dengan mengayuh becaknya menghilang di kegelapan malam, meninggalkan Fanny si gadis SMA cantik yang masih terduduk lemas di kursi teras rumahnya.

1 comment:

  1. Jual obat cytotec pfizer asli
    💊obat telat bulan
    💊obat pelancar haid
    💊obat aborsi
    💊obat penggugur kandungan

    👉 pemesanan hubungi 👈

    📲 WA: 0857 4149 6066
    📲 BBM: DB4FCB33

    Dalam waktu 1x24 jam di jamin langsung keluar.
    👉 KAMI MEMBERIKAN BUKTI BUKAN JANJI 👈

    ReplyDelete

Powered by Blogger.