Home
>
Cerita Dewasa
>
Cerita Hot
>
Cerita Panas
>
Cerita Seks
>
Tante Dengan Seks Yang Sangat Tinggi
Tante Dengan Seks Yang Sangat Tinggi
Tante Dengan Seks Yang Sangat Tinggi |
DominoQQ - Aku sedang tidur ketika
HPku berdering. Suara yang tak asing terdengar ditelingaku. Rupanya tante Fitriada
di Ykt. Katanya sich ada tugas kantor dengan teman-temannya dan aku diminta
datang kehotel *** tempat mereka menginap. Sambil jalan aku membayangkan sosok
tante Wike. Dia adik ibuku yang berusia 39 tahun. Kulitnya kuning langsat
dengan tinggi 175 cm, tubuhnya ramping dan seksi. Dadanya dihiasi oleh sepasang
payudara yang indah dan besar. Waktu kecil dulu aku sering mengintip dada tante
Fitri dan kalau onani sering membayangkan dadanya itu. Kalau membandingkannya
dengan artis, tante Fitri mirip Lestari Citra.
Sesampai di hotel aku diperkenalkan dengan 2 teman tante Wike,
Pak Bondan(46) dan Bu Shinta(37). Mereka memintaku menjadi penunjuk jalan
selama mereka di Ykt, dan aku menyanggupinya. Setelah itu kami berkeliling kota
sampai jam 21:47. Karna sudah malam tante Fitrimeminta aku menginap dikamarnya
saja. Kesempatan batinku, dari tadi aku sudah gatal melihat payudara tante Fitridibalik
baju tang top biru yang ketat. Aku tak ingat lagi kalau dia tanteku, yang
penting hasratku tersalurkan pikirku.
Tante Dengan Seks Yang Sangat Tinggi
Setelah
masuk kamar tante Fitri pergi mandi, aku langsung memikirkan cara bagaimana
agar aku bisa menikmati tubuh tante Fitriyang tetap seksi walau telah memiliki
2 anak. Saat dia keluar aku menelan ludah, dengan celana pendek ketat sampai
diatas lutut dan baju kaos putih tanpa lengan benar-benar memamerkan
lekuk-lekuk tubuhnya yang sempurna. Saat tante Fitrilewat didepanku tercium
wangi sabun dari tubuhnya, saat ia hendak mengeringkan rambutnya terlihat BH
hitam kesukaanku dari balik ketiak tante Wike.
Aku
jadi gelap mata. Begitu tante Fitrimembelakangiku, langsung kurangkul dia.
Bibirku menyedot lehernya, sementara tanganku yang satu meremas sepasang
payudara dan yang satu lagi bermain diselangkangan dan paha tante Wike. Hanya
sebentar ia meronta setelah itu tubuh tante Fitrimenjadi tenang.
“Izinkan aku merasakan tubuh tante yang indah ini ya?” Desahku di kuping tante Wike.
“Gimana Ndra? Tapi sekali ini aja ya Ndra.. dan kamu harus janji ini menjadi rahasia kita berdua” Kata tante Wike. Aku mengangguk kecil tanda bersedia.
“Izinkan aku merasakan tubuh tante yang indah ini ya?” Desahku di kuping tante Wike.
“Gimana Ndra? Tapi sekali ini aja ya Ndra.. dan kamu harus janji ini menjadi rahasia kita berdua” Kata tante Wike. Aku mengangguk kecil tanda bersedia.
Tante
Fitrilalu mencopot bajunya dan terlihatlah buah dadanya yang putih mulus
terbungkus BH hitam, aku diam memperhatikan, birahiku mulai naik. Lalu tante Fitrimencopot
celana ketatnya terlihat paha mulus yang kugerayangi tadi. Saat ia hendak
melepas tali BH aku cegah. Dengan lembut tanganku kebelakang pundak tante Fitrimembuka
kaitnya lalu memelorotkan BH itu sambil menggesek puting susunya. Sepasang
payudara berukuran 36 B terlihat sangat indah dipadu dengan puting susunya yang
mencuat kedepan.
Tante
Fitrilalu mencopot celana dan CD hitamnya. Dan kini ia telah telanjang bulat,
penisku terasa tegang karna tak menyangka tubuh tante Fitriseindah itu. Lalu ia
naik keatas ranjang dan merebahkan badannya telentang. Aku begitu takjub, tubuh
tanteku yang aduhai telanjang dan pasrah berbaring diranjang tepat dihadapanku.
“Ayo Ndra.. apa yang kamu tunggu, tante udah siap, jangan takut kalau belum pernah nanti tante bantu” Kata tante Wike.
“Iya.. tolong ya tante” Jawabku berbohong.
“Ayo Ndra.. apa yang kamu tunggu, tante udah siap, jangan takut kalau belum pernah nanti tante bantu” Kata tante Wike.
“Iya.. tolong ya tante” Jawabku berbohong.
Segera
aku melepas semua pakaianku karna sebenarnya aku juga sudah tak tahan. Kulihat
tante Fitrimemperhatikan kejantananku yang berdenyut-denyut, lalu aku naik
keatas ranjang dan memulainya. Langsung saja kukecup bibirnya, kulumat-lumat
bibirnya, terasa ia kurang meladeni bibirku, masih canggung pikirku, tapi tidak
aku hiraukan terus aku lumat bibirnya. Sementara kuarahkan tanganku ke dadanya.
Kutemukan gundukan bukit, lalu aku elus-elus dan remas buah dadanya sambil
sesekali memelintir puting susunya.
“Ooh..
Ndra.. apa yang kau lakukan.. ergh.. sshh..” Tante Fitrimendesah tanda
birahinya mulai naik, sesekali aku merasakan ia menelan ludah yang mulai
mengental. Setelah puas dengan bibirnya, kini bibirku kuarahkan kebawah, aku
ingin merasakan bagaimana rasanya mengulum buah dada tante Wike. Sejenak aku pandangi
buah dada yang kini berada tepat dihadapanku, ooh sungguh indahnya, putih mulus
tanpa cacat sedikitpun, seperti belum pernah terjamah laki-laki. Langsung aku
jilati dari bawah lalu kearah putingnya, sementara buah dada kanannya tetap
kuremas-remas sehingga tambah kenyal dan mengeras.
“Emmh
oh aarghh” Tante Fitrimendesah hebat ketika aku menggigit puting susunya.
Kulirik wajahnya dan terlihat matanya merem melek dan giginya menggigit gigi bawahnya, kini jariku kuarahkan keselangkangannya. Disana kurasakan rambut yang tumbuh disekeliling vagina tante Wike. Jari-jariku kuarahkan kedalamnya, terasa lubang itu sudah sangat basah, tanda bahwa dia sudah benar-benar terangsang. Kupermainkan jari-jariku sambil mencari kelentitnya. Kupermainkan jariku keluar-masuk didalam lubang vagina tante Fitriyang semakin licin tersebut.
Kulirik wajahnya dan terlihat matanya merem melek dan giginya menggigit gigi bawahnya, kini jariku kuarahkan keselangkangannya. Disana kurasakan rambut yang tumbuh disekeliling vagina tante Wike. Jari-jariku kuarahkan kedalamnya, terasa lubang itu sudah sangat basah, tanda bahwa dia sudah benar-benar terangsang. Kupermainkan jari-jariku sambil mencari kelentitnya. Kupermainkan jariku keluar-masuk didalam lubang vagina tante Fitriyang semakin licin tersebut.
“Aarrgghh..
eenhh.. Ndra kam.. mu ngapain oohh..” Kata tante Fitrimeracau nggak karuan,
kakinya mengecak-ngecak sprei dan badannya menggeliat. Tak kuperdulikan
kata-katanya, maka tubuh tante Fitrimakin menggelinjang dikuasai nafsu birahi.
Kurasakn tubuh tante Fitrimenegang dan wajahnya memerah bercucuran keringat,
aku pikir dia sudah mau klimaks. Kupercepat gerakan jariku didalam liang
vaginanya.
“Oohh.. arghh.. oohh..” kata tante Fitridengan nafas tersengal-sengal dan tiba-tiba.
“Oohh.. arghh.. oohh..” kata tante Fitridengan nafas tersengal-sengal dan tiba-tiba.
“Ooh..aahh..”
Tante Fitrimendesah hebat dan pinggulnya terangkat, badannya tergetar hebat
beberapa kali. Terasa cairan hangat memenuhi lubang vaginanya.
“Oohh.. ohh.. emhh..” Tante Fitrimendesah-desah meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.
“Ndra apa yang kamu lakukan kok tante bisa kayak gini?” Tanyanya padaku.
“Kenapa memangnya tante?” Kataku sambil meremas payudaranya.
“Baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, luar biasa” Kata tante Wike. Ia lalu bercerita kalau om Widya (suaminya) hanya sebentar saja jika bercumbu sehingga ia kurang puas.
“Oohh.. ohh.. emhh..” Tante Fitrimendesah-desah meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.
“Ndra apa yang kamu lakukan kok tante bisa kayak gini?” Tanyanya padaku.
“Kenapa memangnya tante?” Kataku sambil meremas payudaranya.
“Baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, luar biasa” Kata tante Wike. Ia lalu bercerita kalau om Widya (suaminya) hanya sebentar saja jika bercumbu sehingga ia kurang puas.
“Sayang..
sekarang giliranku” Bisikku ditelinganya, tante Fitrimengangguk kecil.
Aku mulai mencumbunya lagi, kulakukan seperti tadi, mulai dari bibirnya yang kulumat, lalu buah dadanya yang aku nikmati. Setelah kurasa cukup, kusejajarkan tubuhku diatas tubuhnya dan tante Fitritahu. ia lalu mengkangkangkan pahanya lalu kuarahkan batang kejantananku keliang senggamanya. Perlahan-lahan aku masukkan batang penisku dan aku nikmati. Batang kejantananku mudah saja memasuki liang senggamanya karna sudah sangat basah dan licin. Kini perlahan-lahan aku gerakkan pinggulku naik turun. ooh nikmatnya.
Aku mulai mencumbunya lagi, kulakukan seperti tadi, mulai dari bibirnya yang kulumat, lalu buah dadanya yang aku nikmati. Setelah kurasa cukup, kusejajarkan tubuhku diatas tubuhnya dan tante Fitritahu. ia lalu mengkangkangkan pahanya lalu kuarahkan batang kejantananku keliang senggamanya. Perlahan-lahan aku masukkan batang penisku dan aku nikmati. Batang kejantananku mudah saja memasuki liang senggamanya karna sudah sangat basah dan licin. Kini perlahan-lahan aku gerakkan pinggulku naik turun. ooh nikmatnya.
“Lebih
cepat Ndra.. aarghh.. mmhh” Kata tante Fitriterputus-putus dengan mata yang merem
melek. Aku percepat gerakanku lalu terdengar suara berkecipak dari
selangkangannya.
“Iya.. begitu.. aahh.. terr.. russ.. aarghh..” kata tante Fitritak karuan.
Keringat kami berucuran menjadi satu, kulihat wajahnya semakin memerah.
“Ndra, tante mau.. enak lagi.. ohh.. ahh.. aahh ahh..” Kata tante Fitrisambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar dan kurasakan vaginanya dipenuhi cairan hangat menyiram batang penisku.
“Iya.. begitu.. aahh.. terr.. russ.. aarghh..” kata tante Fitritak karuan.
Keringat kami berucuran menjadi satu, kulihat wajahnya semakin memerah.
“Ndra, tante mau.. enak lagi.. ohh.. ahh.. aahh ahh..” Kata tante Fitrisambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar dan kurasakan vaginanya dipenuhi cairan hangat menyiram batang penisku.
Remasan
dinding vaginanya begitu kuat, akupun mempercepat gerakanku dan.. croott..
akupun mencapai klimaks.. aahh.., kubiarkan air maniku keluar didalam liang
senggama tante Wike. Kurasakan nikmat yang luar biasa, kupeluk tubuhnya
erat-erat sambil mengecup puting susunya menikmati kenikmatan sex yang
sesungguhnya. Setelah cukup menikmatinya kucabut penisku dan kubaringkan
tubuhku disampingnya.
“Tante
Wike, terima kasih ya..” Kubisikkan lirih ditelinganya sambil kukecup pipinya.
“Tante juga Ndra.. baru kali ini tante merasakan kenikmatn seperti ini, kamu hebat” Kata tante Fitrilalu mengecup bibirku.
Kami berdua lalu tertidur karna kelelahan.
“Tante juga Ndra.. baru kali ini tante merasakan kenikmatn seperti ini, kamu hebat” Kata tante Fitrilalu mengecup bibirku.
Kami berdua lalu tertidur karna kelelahan.
Sekitar
jam 3 pagi aku terbangun. Setelah meminum segelas air aku memandangi tubuh
telanjang tante Wike. Benar-benar menggairahkan sekali, kecantikan wajah dan
keindahan tubuhnya masih terjaga diusianya yang hampir berkepala 4 ini. Lalu
aku mulai mencumbunya lagi, kali ini aku ingin menikmati dengan sepuas hatiku
setiap inci tubuh tante Wike. Perlahan-lahan aku lumat bibir tante Fitridengan
penuh kelembutan sampai ia mulai terbangun lagi.
Setelah
tante Fitriterbangun kugunakan lidahku untuk membelah bibirnya, kupermainkan
lidahku didalam mulutnya. tante Wikepun mulai berani, lidahnya juga
dipermainkan sehingga lidah kami saling beradu, membuatku semakin betah saja
berlama-lama menikmati bibirnya. Tanganku beroperasi didadanya, kuremas-remas
payudaranya yang kenyal mulai dari lembah sampai ke puncaknya lalu aku pelintir
putingnya shingga ia menggeliat dan menggelinyang. Dua bukit kembar itu semakin
mengeras. Ia menggigit bibirku saat kupelintir puting susunya.
Setelah
aku puas dibibirnya, kini aku melumat dan mengulum payudaranya. Dengan sigap
lidahku menari-nari diatas bukitnya yang putih mulus itu. Tanganku tetap
meremas-remas buah dadanya yang sebelah kanan. Kulihat mata tante Fitrisangat
redup, ia memagut-magut bibirnya sendiri, mulutnya mengeluarkan desahan erotis.
“Oohh.. aarghh.. en.. ennak Ndra, emmh..” Kata tante Fitrimendesah-desah.
“Oohh.. aarghh.. en.. ennak Ndra, emmh..” Kata tante Fitrimendesah-desah.
Tiba-tiba
tangannya memegang tanganku yang sedang meremas-remas payudaranya dan menyeret
ke selangkangannya. Aku paham apa yang diinginkannya, ia ingin agar aku segera
mempermainkan liang vaginanya. Jari-jariku pun segera bergerilya divaginanya.
Kugerakkan jariku keluar masuk dan kuelus-elus klentitnya yang membuat tante Fitrisemakin
menggelinyang tak karuan.
“Ya.. terruss.. argghh.. eemmh.. enak.. oohh..” Mulut tante Fitrimeracau.
“Ya.. terruss.. argghh.. eemmh.. enak.. oohh..” Mulut tante Fitrimeracau.
Setiap
kali tante Fitriterasa mau mencapai klimaks, aku hentikan jariku menusuk
vaginanya, setelah ia agak tenang, aku permainkan lagi liang senggamanya,
kulakukan beberapa kali.
“Emhh Ndra.. ayo dong jangan gitu.. kau jahat oohh..” Kata tante Fitrimemohon.
Mendengarnya membuatku merasa kasihan juga, tapi aku tidak akn membuatnya klimaks dengan jariku tapi dengan mulutku, aku ingin menerapkan hasil latihanku dengan Bu Denok dan Bu Atika.
“Emhh Ndra.. ayo dong jangan gitu.. kau jahat oohh..” Kata tante Fitrimemohon.
Mendengarnya membuatku merasa kasihan juga, tapi aku tidak akn membuatnya klimaks dengan jariku tapi dengan mulutku, aku ingin menerapkan hasil latihanku dengan Bu Denok dan Bu Atika.
Segera
kuarahkan mulutku keselangkangannya. Kusibakkan rambut-rambut hitam yang
mengelilingi vaginanya dan terlihatlah liang senggamanya yang merah dan
mengkilap basah, sungguh indah. Segera aku jilati lubang itu, lidahku
kujulurkan keluar masuk.
“Ndra.. apa yang kamu lakukan.. arghh itu kan ji.. jik emhh..” Kata tante Wike.
Aku tak perdulikan kata-katanya, lidahku terus menari-nari didalam liang senggamanya bahkan menjadi semakin liar tak karuan
“Ndra.. apa yang kamu lakukan.. arghh itu kan ji.. jik emhh..” Kata tante Wike.
Aku tak perdulikan kata-katanya, lidahku terus menari-nari didalam liang senggamanya bahkan menjadi semakin liar tak karuan
Ketika
lidahku menyentuh kelentitnya, ia mendesah panjang dan tubuhnya menggeliat tak
karuan dan tak lama tubuhnya bergetar beberapa kali, tangannya mencengkram
sprei dan mulutku dipenuhi cairan yang keluar dari liang kewanitaannya.
“Ohmm.. emhh.. ennak Ndra.. aahh..” Kata tante Fitriketika ia klimaks.
Setelah tante Fitriselesai menikmati kenikmatan yang diperolehnya, aku mencumbunya lagi karna aku juga ingin mencapai kenikmatan. Kali ini posisiku dibawah tubuh tante Wike.
“Ohmm.. emhh.. ennak Ndra.. aahh..” Kata tante Fitriketika ia klimaks.
Setelah tante Fitriselesai menikmati kenikmatan yang diperolehnya, aku mencumbunya lagi karna aku juga ingin mencapai kenikmatan. Kali ini posisiku dibawah tubuh tante Wike.
Aku
tidur telentang dan tante Fitrimelangkah diatas batang penisku. Tangannya
memegang batang kejantananku yang tegak perkasa, setelah menjilatinya lalu
perlahan-lahan pinggangnya diturunkan dan vaginanya diarahkan ke batang penisku
dan dalam sekejap bless burungku hilang ditelan liang kewanitaannya. Tante Fitrilalu
mulai melakukan gerakan naik turun, ia angkat pinggannya dan ketika sampai
dikepala penisku ia turunkan lagi. Mula-mula ia pelan-pelan tapi kini ia
mempercepat gerakannya.
Kulihat
wajahnya penuh dengan keringat, matanya sayu sambil merem melek dan sesekali ia
melihat kearahku. Mulutnya mendesis-desis, sungguh seksi wajah wanita yang
sedang dikuasai nafsu birahi dan sedang berusaha mencapai puncak kenikmatan.
Wajah tante Fitriterlihat sangat cantik seperti itu ditambah lagi rambut
sebahunya yang terlihat acak-acakan terombang ambing gerakan kepaalanya.
Payudaranya terguncang-guncang, lalu tanganku meremas-remasnya. Desahannya
tembah keras katiak jari-jariku memelintir puting susunya.
“Oh emhh yaah.. oohh..” Itulah kata-kata yang keluar dari mulut tante Wike.
“Oh emhh yaah.. oohh..” Itulah kata-kata yang keluar dari mulut tante Wike.
“Tante
nggak kuat lagi Ndra..” Kata tante Fitrisambil berhenti menggerakkan badannya.
Aku tahu ia segera mencapai klimaks, lalu aku rebahkan tubuh tante Fitridan kupompa liang senggamanya, tak lama tante Fitrimencapai klimaks. Kuhentikan gerakanku untuk membiarkan tante Fitrimenikmati orgasmenya yang kesekian. Setelah itu kucabut batang penisku dan kusuruh tante Fitrimenungging lalu kumasukkan batang penisku dari belakang. Tante Fitriterlihat hanya pasrah saja terhadap apa yang kulakukan padanya. Ia hanya mendesah kenikmatan.
Aku tahu ia segera mencapai klimaks, lalu aku rebahkan tubuh tante Fitridan kupompa liang senggamanya, tak lama tante Fitrimencapai klimaks. Kuhentikan gerakanku untuk membiarkan tante Fitrimenikmati orgasmenya yang kesekian. Setelah itu kucabut batang penisku dan kusuruh tante Fitrimenungging lalu kumasukkan batang penisku dari belakang. Tante Fitriterlihat hanya pasrah saja terhadap apa yang kulakukan padanya. Ia hanya mendesah kenikmatan.
Setelah
puas dengan posisi ini, aku suruh tante Fitrirebahan lagi dan aku masukkan lagi
batang kejantananku dan memompa vaginanya lagi, karna aku ingin mengakhirinya.
Beberapa saat kemudia tante Fitriingin klimaks lagi, wajahnya memerah dan
tubuhnya menggelinjang ke sana ke mari.
“Ahh.. oh.. tante mau enak lagi Ndra. arrghh ahh..” kata tante Wike.
“Tunggu sayang, ki.. kita barengan.. aku juga sedikit lagi..” desahku.
“Tante udah nggak tahan Ndra.. ahh..” kata tante Fitrimendesah panjang.
“Ahh.. oh.. tante mau enak lagi Ndra. arrghh ahh..” kata tante Wike.
“Tunggu sayang, ki.. kita barengan.. aku juga sedikit lagi..” desahku.
“Tante udah nggak tahan Ndra.. ahh..” kata tante Fitrimendesah panjang.
Lalu
tubunya bergetar hebat, pinggulnya terangkat naik. caran hangat membasahi
batang kejantananku. Cairan hangat menyirami batang penisku dan kurasakan
dinding vaginanya seakan akan menyedot penisku begitu kuat dan akhirnya aku pun
tidak kuat.. crott.. aku pun mencapai klimaks. Nikmatnya luar biasa. Lalu kami
saling berpelukan erat meresapi kenikmatan yang merasuki kami berdua.
“Thank’s tante” Bisikku sambil memelintir puting susunya.
“Thank’s tante” Bisikku sambil memelintir puting susunya.
Setelah
itu 3 malam berturut-turut aku memuaskan hasrat yang terpendam sejak aku kecil
sampai tante Fitrikembali pulang ke Smr.
“Kalau pulang.. jangan lupa kerumah ya” Bisiknya saat akan naik ke pesawat terbang di bandara.
Aku tersenyum penuh arti. Sebentar lagi aku akan pulang berlibur, aku sudah rindu dengan tante Fitriyang aduhai.
“Kalau pulang.. jangan lupa kerumah ya” Bisiknya saat akan naik ke pesawat terbang di bandara.
Aku tersenyum penuh arti. Sebentar lagi aku akan pulang berlibur, aku sudah rindu dengan tante Fitriyang aduhai.
TAMAT
Post a Comment