Nikmatnya Tubuh Mertua Yang Gampang Becek
Nikmatnya Tubuh Mertua Yang Gampang Becek |
Nina seorang yang cantik dengan
kulit yang putih bersih mungkin karena keturunan dari ibunya. Aku pun bangga
mempunyai istri secantik dia. Ibunya Nina, mertuaku, sebut saja Mama Leni,
orangnya pun cantik walau usianya sudah 39-tahun.
Mama Leni merupakan istri ketiga dari seorang pejabat negara
ini, karena istri ketiga jadi suaminya jarang ada di rumah, paling-paling
sebulan sekali. Sehingga Mama Leni bersibuk diri dengan berjualan berlian.
Aku tinggal bersama istriku di rumah ibunya, walau aku sndiri
punya rumah tapi karena menurut istriku, ibunya sering kesepian maka aku
tinggal di “Pondok Mertua Indah”.
Nikmatnya Tubuh Mertua Yang Gampang Becek
Aku yang sibuk sekali dengan bisnisku, sementara Mama Leni juga
sibuk, kami jadi kurang banyak berkomunikasi tapi sejak istriku jadi bintang
sinetron 6 bulan lalu, aku dan Mama Leni jadi semakin akrab malahan kami
sekarang sering melakukan hubungan suami istri. Inilah awal hubungan itu
terjadi..
Sejak istriku sibuk syuting sinetron, dia banyak pergi keluar
kota, otomatis aku dan mertuaku sering berdua di rumah, karena memang kami
tidak punya pembantu. Tiga bulan lalu, ketika istriku pergi ke Jogja, setelah
kuantar istriku ke stasiun kereta api, aku mampir ke rumah pribadiku dan baru
kembali ke rumah mertuaku kira-kira jam 11.00 malam. Ketika aku masuk ke rumah
aku terkaget, rupanya mertuaku belum tidur. Dia sedang menonton TV di ruang
keluarga.
“Eh, Mama.. belum tidur..”
“Belum, Vir.. saya takut tidur kalau di rumah belum ada orang..”
“Oh, Maaf Ma, saya tadi mampir ke rumah dulu.. jadi agak
telat..”
“Nina.. pulangnya kapan?”
“Ya.. kira-kira hari Rabu, Ma.. Oh.. sudah malam Ma, saya tidur
dulu..”
“Ok.. Vir, selamat tidur..”
Kutinggal Mama Leni yang masih nonton TV, aku masuk ke kamarku,
lalu tidur. Keesokannya, Sabtu Pagi ketika aku terbangun dan menuju ke kamar
makan kulihat Mama Leni sudah mempersiapkan sarapan yang rupanya nasi goreng,
makanan favoritku.
“Selamat Pagi, Vir..”
“Pagi.. Ma, wah Mama tau aja masakan kesukaan saya.”
“Kamu hari ini mau kemana Vir?”
“Tidak kemana-mana, Ma.. paling cuci mobil..”
“Bisa antar Mama, Mama mau antar pesanan berlian.”
“Ok.. Ma..”
Hari itu aku menemani Mama pergi antar pesanan dimana kami pergi
dari jam 09.00 sampai jam 07.00 malam. Selama perjalanan, Mama menceritakan
bahwa dia merasa kesepian sejak Nina makin sibuk dengan dirinya sendiri dimana
suaminya pun jarang datang, untungnya ada diriku walaupun baru malam bisa
berjumpa. Sejak itulah aku jadi akrab dengan Mama Leni. Cerita selingkuh dengan
mertua.
Sampai di rumah setelah berpergian seharian dan setelah mandi,
aku dan Mama nonton TV bersama-sama, dia mengenakan baju tidur modelnya baju
handuk sedangkan aku hanya mengenakan kaus dan celana pendek. Tiba-tiba Mama
menyuruhku untuk memijat dirinya.
“Vir, kamu capek nggak, tolong pijatin leher Mama yach.. habis
pegal banget nih..”
“Dimana Ma?”
“Sini.. Leher dan punggung Mama..”
Aku lalu berdiri sementara Mama Leni duduk di sofa, aku mulai
memijat lehernya, pada awalnya perasaanku biasa tapi lama-lama aku terangsang
juga ketika kulit lehernya yang putih bersih dan mulus kupijat dengan lembut
terutama ketika kerah baju tidurnya diturunkan makin ke bawah dimana rupanya
Mama Leni tidak mengenakan BH dan payudaranya yang cukup menantang terintip
dari punggungnya olehku dan juga wangi tubuhnya yang sangat menusuk hidungku.
“Maaf, Ma.. punggung Mama juga dipijat..”
“Iya.. di situ juga pegal..”
Dengan rasa sungkan tanganku makin merasuk ke punggungnya
sehingga nafasku mengenai lehernya yang putih, bersih dan mulus serta berbulu
halus. Tiba-tiba Mama berpaling ke arahku dan mencium bibirku dengan bibirnya
yang mungil nan lembut, rupanya Mama Leni juga sudah mulai terangsang.
“Vir, Mama kesepian.. Mama membutuhkanmu..” Aku tidak menjawab
karena Mama memasukkan lidahnya ke mulutku dan lidah kami bertautan. Tanganku
yang ada di punggungnya ditarik ke arah payudaranya sehingga putingnya dan
payudaranya yang kenyal tersentuh tanganku. Cerita selingkuh dengan mertua.
Hal ini membuatku semakin terangsang, dan aku lalu merubah
posisiku, dari belakang sofa, aku sekarang berhadapan dengan Mama Leni yang
telah meloloskan bajunya sehingga payudaranya terlihat jelas olehku. Aku
tertegun, rupanya tubuh Mama Leni lebih bagus dari milik anaknya sendiri,
istriku. Aku baru pertama kali ini melihat tubuh ibu mertuaku yang toples.
“Vir, koq bengong, khan Mama sudah bilang, Mama kesepian..”
“iya.. iya.. iya Mah,”
Ditariknya tanganku sehingga aku terjatuh di atas tubuhnya, lalu
bibirku dikecupnya kembali. Aku yang terangsang membalasnya dengan memasukkan
lidahku ke mulutnya. Lidahku disedot di dalam mulutnya. Tanganku mulai
bergerilya pada payudaranya.
Payudaranya yang berukuran 36B sudah kuremas-remas, putingnya
kupelintir yang membuat Mama Leni menggoyangkan tubuhnya karena keenakan.
Tangannya yang mungil memegang batangku yang masih ada di balilk celana
pendekku. Cerita selingkuh dengan mertua.
Diusap-usapnya hingga batangku mulai mengeras dan celana
pendekku mulai diturunkan sedikit, setelah itu tangannya mulai mengorek di
balik celana dalamku sehingga tersentuhlah kepala batangku dengan tangannya
yang lembut yang membuatku gelisah.
Keringat kami mulai bercucuran, payudaranya sudah tidak
terpegang lagi tanganku tapi mulutku sudah mulai menari-nari di payudaranya,
putingnya kugigit, kuhisap dan kukenyot sehingga Mama MLeni ona kelojotan,
sementara batangku sudah dikocok oleh tangannya sehingga makin mengeras.
Tanganku mulai meraba-raba celana dalamnya, dari sela-sela
celana dan pahanya yang putih mulus kuraba vaginanya yang berbulu lebat.
Sesekali kumasuki jariku pada liang vaginanya yang membuat dirinya makin
mengelinjang dan makin mempercepat kocokan tangannya pada batangku.
Hampir 10 menit lamanya setelah vaginanya telah basah oleh
cairan yang keluar dengan berbau harum, kulepaskan tanganku dari vaginanya dan
Mama Leni melepaskan tangannya dari batangku yang sudah keras. Mama Leni lalu
berdiri di hadapanku, Cerita selingkuh dengan mertua.
dilepaskannya baju tidurnya dan celana dalamnya sehingga aku
melihatnya dengan jelas tubuh Mama Leni yang bugil dimana tubuhnya sangat indah
dengan tubuh tinggi 167 cm, payudara berukuran 36B dan vagina yang berbentuk huruf
V dengan berbulu lebat, membuatku menahan ludah ketika memandanginya.
“Vir, ayo.. puasin Mama..”
“Ma.. tubuh Mama bagus sekali, lebih bagus dari tubuhnya Nina..”
“Ah.. masa sih..”
“Iya, Ma.. kalau tau dari 2 tahun lalu, mungkin Mamalah yang
saya nikahi..”
“Ah.. kamu bisa aja..”
“Iya.. Ma.. bener deh..”
“Iya sekarang.. puasin Mama dulu.. yang penting khan kamu bisa
menikmati Mama sekarang..”
“Kalau Mama bisa memuaskan saya, saya akan kawini Mama..”
Mama lalu duduk lagi, celana dalamku diturunkan sehingga
batangku sudah dalam genggamannya, walau tidak terpegang semua karena batangku
yang besar tapi tangannya yang lembut sangat mengasyikan.
“Vir, batangmu besar sekali, pasti Nina puas yach.”
“Ah.. nggak. Nina.. biasa aja Ma..”
“Ya.. kalau gitu kamu harus puasin Mama yach..”
“Ok.. Mah..”
Mulut mungil Mama Leni sudah menyentuh kepala batangku,
dijilatnya dengan lembut, rasa lidahnya membuat diriku kelojotan, kepalanya
kuusap dengan lembut. Batangku mulai dijilatnya sampai biji pelirku, Mama Leni
mencoba memasukkan batangku yang besar ke dalam mulutnya yang mungil tapi tidak
bisa, akhirnya hanya bisa masuk kepala batangku saja dalam mulutnya.
Hal ini pun sudah membuatku kelojotan, saking nikmatnya lidah
Mama Leni menyentuh batangku dengan lembut. Hampir 15 menit lamanya batangku
dihisap membuatnya agak basah oleh ludah Mama Leni yang sudah tampak kelelahan
menjilat batangku dan membuatku semakin mengguncang keenakan.
Setelah itu Mama Leni duduk di Sofa dan sekarang aku yang
jongkok di hadapannya. Kedua kakinya kuangkat dan kuletakkan di bahuku. Vagina
Mama Leni terpampang di hadapanku dengan jarak sekitar 50 cm dari wajahku, tapi
bau harum menyegarkan vaginanya menusuk hidungku. Cerita selingkuh dengan
mertua.
“Ma, Vagina Mama wangi sekali, pasti rasanya enak sekali yach.”
“Ah, masa sih Vir, wangi mana dibanding punya Nina dari punya
Mama.”
“Jelas lebih wangi punya mama dong..”
“Aaakkhh..”
Vagina Mama Leni telah kusentuh dengan lidahku. Kujilat lembut
liang vagina Mama Leni, vagina Mama Leni rasanya sangat menyegarkan dan manis
membuatku makin menjadi-jadi memberi jilatan pada vaginanya.
“Ma, vagina.. Mama sedap sekali.. rasanya segar..”
“Iyaah.. Vir, terus.. Vir.. Mama baru kali ini vaginanya
dijilatin.. ohh.. terus.. sayang..”
Vagina itu makin kutusuk dengan lidahku dan sampai juga pada
klitorisnya yang rasanya juga sangat legit dan menyegarkan. Lidahku kuputar
dalam vaginanya, biji klitorisnya kujepit di lidahku lalu kuhisap sarinya yang
membuat Mama Leni menjerit keenakan dan tubuhnya menggelepar ke kanan ke kiri
di atas sofa seperti cacing kepanasan. “Ahh.. ahh.. oghh oghh.. awww.. argh..
arghh.. lidahmu Vir.. agh, eena.. enakkhh.. aahh.. trus.. trus..”
Klitoris Mama Leni yang manis sudah habis kusedot sampai
berulang-ulang, tubuh Mama Leni sampai terpelintir di atas sofa, hal itu
kulakukan hampir 30 menit dan dari vaginanya sudah mengeluarkan cairan putih
bening kental dan rasanya manis juga, cairan itupun dengan cepat kuhisap dan
kujilat sampai habis sehingga tidak ada sisa baik di vaginanya maupun paha mama
Leni. Cerita selingkuh dengan mertua.
“Ahg.. agh.. Vir.. argh.. akh.. akhu.. keluar.. nih.. ka..
kamu.. hebat dech..”
Mama Leni langsung ambruk di atas sofa dengan lemas tak berdaya,
sementara aku yang merasa segar setelah menelan cairan vagina Mama Leni,
langsung berdiri dan dengan cepat kutempelkan batang kemaluanku yang dari 30
menit lalu sudah tegang dan keras tepat pada liang vagina Mama Leni yang sudah
kering dari cairan. Mama Leni melebarkan kakinya sehingga memudahkanku menekan
batangku ke dalam vaginanya, tapi yang aku rasakan liang vagina Mama Leni
terasa sempit, aku pun keheranan.
“Ma.. vagina Mama koq sempit yach.. kayak vagina anak gadis.”
“Kenapa memangnya Vir, nggak enak yach..”
“Justru itu Ma, Mama punya sempit kayak punya gadis. Saya senang
Ma, karena vagina Nina sudah agak lebar, Mama hebat, pasti Mama rawat yach?”
“Iya, sayang.. walau Mama jarang ditusuk, vaginanya harus Mama
rawat sebaik-baiknya, toh kamu juga yang nusuk..”
“Iya Ma, saya senang bisa menusukkan batang saya ke vagina Mama
yang sedaap ini..”
“Akhh.. batangmu besar sekali..”
Vagina Mama Leni sudah terterobos juga oleh batang kemaluanku
yang diameternya 4 cm dan panjangnya 18 cm, setelah 6 kali kuberikan tekanan.
Pinggulku kugerakan maju-mundur menekan vagina Mama Leni yang sudah tertusuk
oleh batangku,
Mama Leni hanya bisa menahan rasa sakit yang enak dengan
memejamkan mata dan melenguh kenikmatan, badannya digoyangkan membuatku semakin
semangat menggenjotnya hingga sampai semua batangku masuk ke vaginanya. Cerita
selingkuh dengan mertua.
“Vir .. nggehh.. ngghh.. batangmu menusuk sampai ke perut..
nich.. agghh.. agghh.. aahh.. eenaakkhh..” Aku pun merasa keheranan karena pada
saat masukkan batangku ke vaginanya Mama Leni terasa sempit, tapi sekarang bisa
sampai tembus ke perutnya. Payudara Mama Leni yang ranum dan terbungkus kulit
yang putih bersih dihiasi puting kecil kemerahan sudah kuterkam dengan mulutku.
Payudara itu sudah kuhisap, kujilat, kugigit dan kukenyot sampai
putingnya mengeras seperti batu kerikil dan Mama Leni belingsatan, tangannya
membekap kepalaku di payudaranya sedangkan vaginanya terhujam keras oleh
batangku selama hampir 1 jam lamanya yang tiba-tiba Mama Leni berteriak dengan
lenguhan karena cairan telah keluar dari vaginanya membasahi batangku yang
masih di dalam vaginanya, saking banyaknya cairan itu sampai membasahi pahanya
dan pahaku hingga berasa lengket.
“Arrgghh.. argghh.. aakkhh.. Mama.. keluar nich Vir .. kamu
belum yach..?” Aku tidak menjawab karena tubuhnya kuputar dari posisi
terlentang dan sekarang posisi menungging dimana batangku masih tertancap
dengan kerasnya di dalam vagina Mama Leni, sedangkan dia sudah lemas tak
berdaya.
Kuhujam vagina Mama Leni berkali-kali sementara Mama Leni yang
sudah lemas seakan tidak bergerak menerima hujaman batangku, Payudaranya
kutangkap dari belakang dan kuremas-remas, punggungnya kujilat.
Hal ini kulakukan sampai 1 jam kemudian di saat Mama Leni
meledak lagi mengeluarkan cairan untuk yang kedua kalinya, sedangkan aku
mencapai puncak juga dimana cairanku kubuang dalam vagina Mama Leni hingga
banjir ke kain sofa saking banyaknya cairanku yang keluar. Cerita selingkuh
dengan mertua.
“Akhh.. akh.. Ma, Vagina Mama luar biasa sekali..” Aku pun
ambruk setelah hampir 2,5 jam merasakan nikmatnya vagina mertuaku, yang memang
nikmat, meniban tubuh Mama Leni yang sudah lemas lebih dulu.
Aku dan Mama terbangun sekitar jam 12.30 malam dan kami pindah
tidur ke kamar Mama Leni, setelah terbaring di sebelah Mama dimana kami masih
sama-sama bugil karena baju kami ada di sofa, Mama Leni memelukku dan mencium
pipiku.
“Vir, Mama benar-benar puas dech, Mama pingin kapan-kapan coba
lagi batangmu yach, boleh khan..”
“Boleh Ma, saya pun juga puas bisa mencoba vagina Mama dan
sekarangpun yang saya inginkan setiap malam bisa tidur sama Mama jika Nina
nggak pulang.”
“Iya, Vir.. kamu mau ngeloni Mama kalau Nina pergi?”
“Iya Ma, vagina Mama nikmat sih.”
“Air manimu hangat sekali Vir, berasa dech waktu masuk di dalam
vagina Mama.”
“Kita Main lagi Ma..?”
“Iya boleh..”
Kami pun bermain dalam nafsu birahi lagi di tempat tidur Mama
hingga menjelang ayam berkokok baru kami tidur. Mulai hari itu aku selalu tidur
di kamar Mama jika istriku ada syuting di luar kota dan ini berlangsung sampai
sekarang.
Post a Comment